jalindo

Sabtu, 10 September 2011

Hakikat Ujian dan Cobaan Hidup

1. “ Wahai orang – orang beriman
sesungguhnya diantara istri- istrimu
dan anak-anakmu ada yang menjadi
musuh bagimu , maka berhati-hatilah
terhadap mereka . “ ( At Taghaabun ,
64 : 14 , anak-anak & istri yang tidak
bersyukur atas karunia rejeki yang
halal dari Allah SWT. , cinta harta
dunia , berharap lebih dari ayah untuk
memenuhi nafsu kesenangan dunia
mereka bisa menjerumuskan suami/
ayah kepada pelanggaran hukum
Allah / negara , misalnya korupsi ,
manipulasi dll ) , “ sesungguhnya harta-
mu dan anak-anak-mu hanyalah
cobaan ( bagi-mu ) & di Sisi Allah
Pahala yang besar “ ( At – Taghabun ,
64 : 15) ( At Taghaabun , 64 : 11 - 17 , Al
Munaafiquun , 63 : 9 - 11 )

2. “ Sungguh
kamu akan diuji terhadap harta dan
diri-mu . . . . . ; tetapi jika kamu sabar
dan taqwa , maka sesungguhnya yang
demikian itu termasuk urusan ( yang
memerlukan ) keteguhan hati.
“ ( Aali’Imraan , 3 : 186 )
3. “ Dan Kami
datangkan kepadamu kesusahan dan
kesenangan sebagai ujian “ ( S. Al An
biyaa’ , 21 : 35 ) ,
4. “ Allah yang
menjadikan kematian dan kehidupan
untuk mencobai/ menguji kamu
siapakah yang terbaik amal
perbuatannya. ” ( Al Mulk , 67 : 2 )
5. “
Dan kami pasti akan menguji kalian
dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
dan kekurangan harta, jiwa, dan buah-
buahan dan gembirakan lah orang-
orang yang sabar , yaitu yang apabila
mereka ditimpa musibah mereka
berkata , “ Sesung - guh nya kami ini
milik Allah dan kepada Nya kami akan
kembali “ , Mereka itulah orang-orang
yang mendapatklan shalawat dan
rahmat dari Rabb mereka dan
merekalah orang-orang yang
mendapatkan petunjuk. “ ( Al Baqarah ,
2 : 155-157 )
6. “ Apakah kamu mengira
bahwa kamu akan masuk surga
padahal belum nyata bagi Allah siapa
orang-orang yang berjihad diantara mu
dan belum nyata orang-orang yang
sabar. ” ( Aali ‘Imran , 3 : 142 ) , “ Dan
barang siapa yang berjihad ,
sesungguhnya dia berjihad untuk
dirinya. Sesungguhnya Allah Maha
Kaya dari semesta alam. ” ( Al
‘Ankabuut , 29 : 6 ) , “ Nabi Muhammad
bersabda, “ Seutama-utamanya jihad
itu ialah orang yang berjihad terhadap
nafsunya dalam berbahakti kepada
Allah SWT.Yang Maha Mulia dan Maha
Menang “( HR. Thabrani ) , “ Rasulullah
SAW bersabda , “ Sampaikanlah
kepada wanita- wanita yang kamu
jumpai , bahwa taat kepada suami dan
mengakui hak-haknya adalah sama
dengan Jihad atau perang di jalan Allah
itu. Tetapi sayang , hanya sedikit saja
diantara kamu yang dapat
melakukannya . . . “ ( HR.Ibnu Abbas ) ,
dll. Berjihad : Menjalankan perintah
Allah SWT. & menjauhi larangan-Nya
( bertaqwa ) dengan ilmu dan seluruh
peri hidup & kehidupan yang ada
dalam diri lahir-bathin , jasmani-rohani
dengan penuh semangat & percaya diri
(tidak pernah ragu) , penuh kekuatan &
keberanian membela “ Yang Haq “ ,
pantang menyerah ( tidak pernah
putus asa ) , berakhlak baik , penuh
percaya kepada Allah SWT. dan janji-
janji-Nya , Ikhlas karena Allah SWT.
dll. , Untuk zaman sekarang ini
berkaitan dengan Perang Jihad Phisik
( membunuh ) melawan musuh-musuh
muslim ( Allah SWT. ) haruslah extra
hati-hati , apakah yang akan diperangi
itu “ benar- benar musuh “ yang harus
diperangi ? , ( jangan sampai
membunuh sesama yang tidak
bersalah , apalagi ia orang yang
beriman ! ) , Kata para ulama ; “ Al
Qur’an dan Al Hadits telah
menerangkan dengan jelas &
sempurna , siapakah musuh – musuh
Allah ( Islam ) & orang-orang beriman
itu ! “ atau orang yang tidak
diharamkan untuk dibunuh karena
Allah SWT. atau kelompok orang yang
boleh diperangi.
7. “ Apakah kamu
mengira bahwa kamu akan masuk
surga padahal belum datang kepadamu
( cobaan / ujian ) sebagaimana halnya
orang-orang terdahulu sebelum
kamu ? , Mereka ditimpa oleh
malapetaka dan kesengsaraan serta
digoncangkan ( dengan bermacam-
macam cobaan ) sehingga berkatalah
Rasul dan orang-orang yang beriman
bersamanya , “ Bilakah datang - nya
pertolongan Allah ? , Ingatlah
sesungguhnya pertolongan Allah itu
amat dekat. ” ( Al Baqarah , 2 : 214 ) , “
DIA lah Pelindung- mu , Maka Dia-lah
pelindung yang terbaik dan Dia lah
Penolong yang paling baik “( Al Hajj ,
22 : 78, Al A’raaf , 7 : 196, Yusuf , 12 : 64 )

8. ” Apakah manusia mengira bahwa
mereka dibiarkan saja mengatakan , “
Kami telah beriman , “ sedang mereka
dibiarkan tidak diuji ? Dan
sesungguhnya KAMI telah menguji
orang-orang yang sebelum mereka ,
maka sesungguhnya Allah mengetahui
orang-orang yang benar ( beriman )
dan Allah juga mengetahui siapa orang-
orang yang berdusta. ” ( Al Ankabut ,
29 : 2-3 ) , “ Kami tidak memikulkan
beban kepada seseorang melainkan
sesuai kesanggupan nya. “ (Al An’aam ,
6 : 152 )
9. “ Dan Kami jadikan sebagian
kamu menjadi percobaan bagi yang
lain , apakah kamu bersabar ? Dan
adalah Tuhan-mu Maha Melihat. “ ( Al
Furqaan , 25 : 20 ) , “ Sesungguhnya
orang – orang yang mendatangkan
cobaan ( fitnah dll ) kepada orang-
orang yang mukmin laki-laki dan
perempuan kemudian mereka tidak be
taubat , maka bagi mereka azab
Jahanam ( neraka ) yang membakar
“ ( Al Buruudj , 85 : 10 )
10. Seorang
hamba memiliki suatu derajat di surga.
Ketika dia tidak dapat mencapai - nya
dengan amal-amal kebaikkannya maka
Allah menguji dan mencobanya agar
dia mencapai derajat itu. ( HR.
Athabrani )
11. Sesungguhnya Allah
Azza Wajalla menguji hambanya dalam
rezeki yang diberikan kepada-nya.
Kalau dia ridho dengan bagian yang
diterimanya maka Allah akan
memberkahinya dan meluaskan
pemberian-Nya. Kalau dia tidak ridho
dengan pem berian-Nya maka Allah
tidak memberi -nya berkah .( HR.
Ahmad )
12. Diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra bahwa Rasululloh saw.
bersabda , “ Ujian akan selalu
menyertai hidup orang mu’min , entah
pada dirinya , anak-nya maupun
hartanya sehingga ia berjumpa dengan
Allah dalam keadaan terbebas dari
dosa. ” ( Turmudzi )
13. Apabila Allah
menyenangi hamba-Nya , maka dia
diuji , agar Allah mendengar permo -
honannya ( kerendahan dirinya )
( HR.Al Baihaqi )
14. Apabila Aku
menguji hamba-KU dengan
membutakan kedua matanya dan dia
bersabar maka Aku ganti kedua
matanya dengan surga. (HR.Ahmad )
15. Janganlah ada orang yang
menginginkan mati karena kesusahan
yang diderita - nya , Apabila harus
melakukannya , hendaklah dia cukup
berkata, : “ Ya Allah , tetap hidupkan
aku selama kehidupan itu baik bagiku ,
& wafatkanlah aku jika kematian baik
untukku. ( HR. Bukhari )
16. Tiada
seorang mukmin ditimpa rasa sakit ,
kelelahan ( kepayahan ) diserang
penyakit atau kesedihan ( kesusahan )
sampaipun duri yang menusuk
tubuhnya kecuali dengan itu Allah
menghapus dosa-dosanya. ( HR. Al
Bukhari )
17. ” Besarnya pahala sesuai
dengan besarnya ujian dan cobaan.
Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla bila
menyenangi suatu kaum – Allah
menguji mereka. Barang siapa
bersabar maka baginya manfaat
kesabarannya dan barang siapa murka
maka baginya murka Allah. “ ( HR.
Attirmidzi )
18. Tidak semestinya
seorang muslim menghina dirinya.
Para sahabat bertanya , “ Bagai - mana
menghina diri itu ya Rasulullah ? , Nabi
Muhammad Saw menjawab , “
Melibatkan diri dalam ujian dan
cobaan yang dia tak tahan
menderitanya.” ( HR. Ahmad &
Attirmidzi ) ( sombong , takabur ! )
19.
Saad bin Abi Waqqash berkata : “ Aku
bertanya kepada Rasulullah Saw, : “
Yaa Rasulullah , siapakah orang yang
paling berat ujian dan cobaan nya ? ,
Nabi Saw menjawab : “ Para Nabi
kemudian yang meniru ( menyerupai )
mereka dan yang meniru
( menyerupai ) mereka. Seseorang diuji
menurut kadar agamanya. Kalau
agama-nya tipis ( lemah ) dia diuji
sesuai dengan itu ( ringan ) dan bila
iman-nya kokoh dia diuji sesuai itu
( keras ). Seorang diuji terus – menerus
sehingga dia berjalan dimuka bumi
bersih dari dosa-dosa. ( HR. Al
Bukhari )
20. Barang siapa diuji lalu
bersabar , diberi lalu bersyukur ,
dizalimi lalu memaafkan dan
menzalimi lalu beristighfar maka bagi
mereka keselamatan dan mereka
tergolong orang-orang yang
memperoleh hidayah. ( HR. Al
Baihaqi )
21. “ Sesungguhnya hanyalah
kepada Allah aku mengadukan
kesusahan dan kesedihanku , ( Yuusuf ,
12 : 86 ) , “ Barang siapa ditimpa
musibah dalam harta-nya atau pada
dirinya lalu dirahasiakannya dan tidak
dikeluhkannya kepada siapapun maka
menjadi hak atas Allah untuk
mengampuni-nya. ( HR. Athabrani )
22.
” Seorang yang durhaka / penyeleweng
yang mengharapkan rahmat Allah
adalah lebih dekat kepada-NYA
daripada seorang ahli ibadah yang
berputus asa (dari rahmat Allah )
“ ( Ibnu Ma’sud ra. ) ( QS. 12 : 87 ,
QS.15 : 56 ) , ( QS.6 : 147, Q S. 7 : 56 ,
QS.6 : 155 = Syarat diberi rahmat. )
23.
Apabila Allah menghendaki kebaikan
bagi seseorang maka dipercepat
tindakan hukuman atas dosanya
( didunia ) dan jika Allah menghendaki
bagi hambanya keburukan maka
disimpan dosanya sampai dia
menembusnya pada hari kiamat.
“ ( HR. Attirmidzi dan Al Baihaqi )
24.
Haruslah difahami , diamalkan dan
dijalankan dengan Ikhlas bahwa salah
satu tujuan Allah SWT. menciptakan
manusia adalah juga untuk menjalani
Ujian hidup untuk seumur hidupnya
sebagai konsekwensi logis dari kondisi
manusia itu diciptakan , yang
dilengkapi dengan berbagai bekal
hidup antara lain : bekal keimanan ,
bekal kecerda - san akal dan hati , bekal
kesempurnaan phisiknya yang
seimbang , lebih sempurna dan mulia
dibandingkan makhluk-makhluk – Nya
yang lain , bekal pendengaran dan ,
penglihatan lahir – bathin dll. Adapun
tujuan akhir dari Ujian Allah adalah
sebagai sarana Allah SWT. untuk
menyaring orang – orang beriman –
para hamba-hamba-Nya - siapa yang
lebih pantas dan layak untuk menghuni
tempat yang dijanjikan-Nya ( Surga Ad
’n ) atau tidak ! , “ Karunia Kebenaran
Allah “ yang diberikan-Nya kepada kita
- apakah betul-betul kita syukuri
dengan mengamalkan - nya atau tidak
( hanya sekedar wacana dan ilmu tanpa
amal ) , Mampukah keburukan –
keburukan manusia sesuai sunatullah
nya plus bujuk rayu setan si Iblis / para
pengikutnya dari golongan jin maupun
manusia posisinya ada “ dibawah
telapak kaki kita “ ( didalam kekuasaan
kita , didalam pengaruh dan kendali
kita , dan kita ada dibawah kendali
Allah SWT. dan Kebenaran-Nya karena
ketundukan hati dan pikiran kita
kepada-Nya ) sehingga karena
kekuasaan-Nya yang diberikan untuk
kita , membuat kita mampu memilih
dan mengamal kan yang baik dan
memilih tidak mengamalkan yang
buruk. Yang pasti Allah SWT. tidak
akan pernah menguji hamba-Nya
melebihi dari batas kemampuannya
untuk menghadapinya. Akhirnya
dengan ibadah iKhlas menjemput
rahmat dan Ridhonya , Insyaallah kita
dapat lulus dalam menghadapi Ujian-
NYA sampai diakhir kehidupan kita
didunia , dapat memenangkan
perlombaan didalam memperoleh
pengampunan-Nya didalam
perlombaan melakukan amal
perbuatan baik yang diperintahkan-
Nya sehingga karena – Nya kita dipilih-
Nya sebagai bagian dari hamba –
hamba Allah SWT. yang dipilih-Nya
memperoleh Rahmat surga-Nya dan
kenikmatan melihat Wajah-Nya ,
Amien Ya Robbal Alamien. “ Berlomba-
lombalah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu, dan surga yang luasnya
seperti luas langit dan bumi disediakan
untuk orang-orang yang beriman
kepada Allah dan rasul-rasul- Nya.
Demikianlah karunia Allah yang
dianugerahkan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah mempuyai
karunia yang besar. ” ( Al Hadiid , 57 :
21 , Adz Dzaariyaat , 51 : 15 -19 ) , “ Dan
Allah mempunyai karunia yang besar
“ ( Al Anfal , 8 : 29 ) ,“ Dan mohonlah
kepada Allah sebagian dari karunia-
NYA ” ( An Nisaa , 4 : 32 ) “ Kecuali
orang-orang yang beriman dan
mengerjakan pekerjaan yang baik ,
maka bagi mereka itu pahala yang
tiada putus-putus nya. “ ( At Tiin , 95 :
6 ) , “ Bagi orang yang berbuat
kebaikan (disediakan) kebaikan dan
tambahan ( berlipat ganda) serta muka
- muka mereka tidak tertutup oleh
kehitaman dan tidak (pula) kehinaan.
Mereka itulah ahli surga yang mereka
kekal didalam nya. ” ( Yuunus , 10 :
26 ) , “ Dan orang-orang yang beriman
serta beramal soleh , mereka itulah
penghuni surga , mereka kekal
didalam-nya. ” ( Al Baqarah , 2 : 82 -
83 ) , orang-orang yang beriman dan
beramal soleh , sungguh akan KAMI
masukkan mereka kepada golongan
orang-orang yang saleh. ” ( Al ‘
Ankabuut , 29 : 9 ) , “ Dan kalau Allah
menghendaki , niscaya kamu dijadikan-
Nya satu umat ( saja ) , tetapi Allah
hendak menguji kamu tentang apa
yang telah diberikan-NYA kepada
kamu , maka berlomba- lombalah
kamu berbuat kebaikan. Hanya kepada
Allah tempat kembali kamu sekalian
“ ( Al Maa-idah , 5 : 48 , Al Baqarah , 2 :
148 ) “ Dan barang siapa taat kepada
Allah dan Rasul ( Muhammad ) , maka
mereka bersama – sama orang – orang
yang diberi nikmat oleh Allah atas
mereka dari para nabi ,
shiddiqin ,syuhada dan orang – orang
saleh : mereka itulah teman yang
sebaik – baik – nya. Yang demikian itu
adalah karunia dari Allah dan cukuplah
Allah yang Maha Mengetahui.“ ( An
Nisaa’ , 4 : 69 – 70 ) “ RABBI HAB LII
HUKMAA , WAALHIQNII BISHSHAA-
LIHIIN. WAJ’AL LII LISAANA SHIDQIN
FIL AAKHIRIIN. WAJ’ALNII MIIN
WARATSATI JANNAA -TIN
NA’IIM.”( ASY-SYU’ARAA’ , 26 : 83 – 85 )
( Thaha , 20 :114 ) ( At Taubah , 9 : 59 )
Artinya : “ Yaa Allah , Yaa Tuhan-ku ! ,
berikanlah kepadaku hikmah dan
masukkanlah aku kedalam golongan
orang-orang yang saleh. Dan jadikanlah
aku buah tutur yang baik bagi orang-
orang ( yang datang ) kemudian. Dan
jadikanlah aku termasuk orang- orang
yg. Mempusakai syurga yang penuh
kenikmatan ”. ( ASY- SYU’ARAA’, 26 :
83- 85 ) RABBI AUZI’NII AN ASYKURA
NI’MATAKAL LATII AN’AMTA ‘ALAYYA
WA ‘ALAA WAALIDAYYA WA AN
A’MALA SHAALIHAN TARDHAAHU WA
ADKHILNII BI RAHMATIKA FII ‘
IBAADIKASH SHAALIHIIN.” Artinya : “
Yaa Tuhan-ku , berilah aku ilham untuk
tetap mensyukuri ni’mat-Mu yang telah
Engkau anugerahkan kepada-ku dan
kepada dua orang ibu bapak-ku dan
untuk mengerjakan amal saleh yang
Engkau ridhai ; dan masukkanlah aku
dengan rahmat-Mu kedalam golongan
hamba-hamba-Mu yang saleh. ” ( An
Naml , 27 : 19 ) “ Segala puji bagi Allah
dan kesejahteraan atas hamba-hamba-
Nya yang dipilih - Nya “ ( Al Naml , 27 :
59 ) , “ Dan karena Allah hendak
menyaring orang – orang yang beriman
dan membinasakan orang – orang
kafir.” ( Aali ‘ Imraan , 3 : 141) 25. “
Ketahuilah , hanya kepada Allah
kembali segala urusan ” ( Asy Syuuraa ,
42 : 53 ) , “ dan kepada-Nya
dikembalikan semua urusan.
”( Huud,11 : 123 ) ,“ Dan hanya kepada
Allah kesudahan segala
urusan.” ( Luqmaan, 31 : 22 ) , “ Dan
milik Allah semua apa yang ada dilangit
dan dibumi, dan kepada Allah
dikembalikan segala urusan.
” ( Aali’Imraan, 3 : 109 ) , “ dan malaikat
- malaikat yang membagi-bagi urusan
“ ( Adz Dzaariyaat , 51 : 4 ) “ Aku
menyerahkan segala urusan-ku kepada
Allah . Karena Allah mengetahui
keadaan hamba-hamba-Nya“(Al
Mukmin , 40 : 44-45 ), , “ Keputusan itu
hanyalah bagi Allah. Kepada-Nya aku
bertawakal dan hendaklah kepada-
NYA orang- orang yang bertawakkal
berserah diri. ” ( Yusuuf , 12 : 67 ). “
Allah tiada membebani seseorang
melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Baginya ( pahala )
apa yang dikerjakan dan dia mendapat
( siksa dari kejahatan ) yang dia
kerjakan. ” ( Al Baqarah , 2 : 285 - 286 ) ,
“ Orang yang beriman dan bera mal
saleh , Kami tidak memikulkan
kewajiban kepada diri seseorang
melainkan menurut kesang -gupan -
nya. Mereka itulah penghuni surga ,
mereka kekal didalamnya. ” ( Al A’raaf ,
7 : 42 )

Source: eyank.mywapblog.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar