jalindo

Kamis, 23 Desember 2010

Kisah Mengagumkan Kehidupan Lebah Madu (Harun Yahya)





Seseorang yang meneliti segala penjuru alam semesta – dari galaksi raksasa di ruang angkasa hingga mahluk hidup di alam, dan dari tubuhnya sendiri hingga sel kasat mata – akan mendapati suatu perencanaan sempurna dalam tatanan maupun rancangannya. Setiap jengkal alam semesta dipenuhi oleh bukti yang nyata dan pasti: FAKTA PENCIPTAAN.
Beragam pekerjaan yang dilakukan para hewan dan perilaku yang mereka perlihatkan, hanya mungkin terjadi karena adanya hikmah, ilmu, pengalaman dan keahlian yang luar biasa. Pengamatan sederhana sebenarnya sudah cukup untuk memahami bahwa sifat-sifat unggul ini bukanlah berasal dari hewan itu sendiri. Indera penunjuk arah sempurna pada burung yang bermigrasi ribuan kilometer, kemegahan arsitektur jaring laba-laba, pembagian kerja dan kerjasama luar biasa dalam koloni semut, serta rancangan geometris menakjubkan pada sarang lebah madu adalah sedikit dari beragam contoh lain yang tak terhitung jumlahnya…
Allah membentangkan tanda-tanda keberadaan dan kekuasaan-Nya melalui contoh-contoh ini. Dia memperlihatkan ilmu, hikmah dan kesempurnaan-Nya yang tak terbatas melalui makhluk hidup dan tak hidup ciptaan-Nya.
Beragam organisme besar dan kecil, dari burung hingga reptil, dan dari ikan paus hingga serangga, memperlihatkan perilaku yang sungguh menakjubkan. Bahkan manusia, yang menganggap dirinya lebih bijak, berilmu dan cerdas, ternyata tak mampu menyaingi keahlian mereka.
Kisah lebah madu, yang akan kita simak berikut ini, hanyalah satu di antara berbagai mahluk hidup dengan perilaku mereka yang membuat manusia berdecak kagum.
Lebah adalah serangga mungil yang tidak mampu berpikir. Akan tetapi mereka mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan besar yang tak terbayangkan sebelumnya. Setiap pekerjaan tersebut membutuhkan perhitungan dan perencanaan khusus. Sungguh mengagumkan bahwa kecerdasan dan keahlian yang demikian ini ada pada setiap ekor lebah. Namun, yang lebih hebat lagi adalah ribuan lebah bekerjasama secara teratur dan terencana dalam rangka mencapai satu tujuan yang sama, dan mereka melaksanakan bagian pekerjaan mereka masing-masing secara penuh dan sungguh-sungguh tanpa kesalahan sedikitpun.
Kesulitan terbesar dalam pengorganisasian sekelompok orang untuk bekerja secara bersama adalah penyiapan jadwal kerja serta pembagian tugas dan tanggung jawab. Dalam sebuah pabrik, misalnya, terdapat struktur jabatan yang rapi di mana para pekerja melapor pada mandor, para mandor melapor pada insinyur, para insinyur melapor pada manajer pelaksana dan para manajer pelaksana melapor pada manajer umum. Pengoperasian pabrik yang efisien memerlukan banyak tenaga kerja dan dana; pembuatan rencana jangka panjang dan pendek; serta pengumpulan data statistik. Produksi dilakukan berdasarkan rencana produksi yang telah disiapkan sebelumnya, dan pengawasan kualitas dilakukan di setiap tahapannya. Setiap insinyur, manajer dan manajer pelaksana memperoleh pendidikan dan pelatihan khusus dalam jangka waktu tertentu sebelum ditempatkan pada posisi mereka masing-masing.
Akan tetapi, setelah segala persyaratan ini dipenuhi dan sistem organisasinya telah terbentuk, hanya beberapa ratus tenaga kerja saja yang mampu bekerja bersama secara harmonis.
Demikianlah, pembentukan kerja sama di antara beberapa ratus manusia cerdas dengan gagasan mereka masing-masing memerlukan perencanaan yang rumit dan biaya mahal. Namun, puluhan ribu lebah mampu membangun sistem organisasi sempurna yang tak tertandingi oleh masyarakat manusia.
Tidak seperti manusia, lebah tidak mendapatkan pendidikan atau pelatihan apapun. Begitu lebah lahir, ia dengan segera melaksanakan tugas yang dibebankan padanya.
Karyawan pabrik bekerja untuk mendapatkan gaji pada akhir bulan. Sementara itu, seekor lebah tidak memperoleh keuntungan pribadi dari pekerjaan yang ia lakukan. Pekerjaan yang dilakukan karyawan pabrik, baik sebagai pekerja biasa ataupun manajer pelaksana, terbatas hanya pada jam kerja tertentu dan mereka berhak mendapatkan masa liburan. Sebaliknya, lebah bekerja sepanjang hidup, tanpa istirahat, demi kepentingan dan kebaikan sesamanya.
Tidak diragukan lagi, Allah, Dia-lah yang menjadikan masing-masing dari puluhan ribu lebah tersebut bekerja harmonis tanpa henti, layaknya roda-roda gigi dalam sebuah mesin. Dalam sebuah ayat, Allah mengingatkan manusia tentang segala nikmat yang Allah berikan kepada manusia melalui hewan ciptaan-Nya: “Dan Kami tundukkan binatang–binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan. Dan mereka memperoleh padanya manfaat–manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?” (QS. Yaasiin, 36:72-73)
Rata-rata, sekitar 60-70 ribu lebah hidup dalam sebuah sarang. Walaupun populasi yang demikian padat, lebah mampu melakukan pekerjaannya secara terencana dan teratur rapi.
Suatu koloni lebah umumnya terdiri dari lebah pekerja, pejantan dan ratu. Lebah pekerja boleh dikata mengerjakan seluruh tugas dalam sarang. Sejak saat dilahirkan, para lebah pekerja langsung mulai bekerja, dan selama hidup, mereka melakukan berbagai tugas yang berganti-ganti sesuai dengan proses perkembangan yang terjadi dalam tubuh mereka. Mereka menghabiskan tiga hari pertama dalam hidup mereka dengan membersihkan sarang.
Kebersihan sarang sangatlah penting bagi kesehatan lebah dan larva dalam koloni. Lebah pekerja membuang seluruh bahan berlebih yang ada dalam sarang. Saat bertemu serangga penyusup yang tak mampu mereka keluarkan dari sarang, mereka pertama-tama membunuhnya. Kemudian mereka membungkusnya dengan cara menyerupai pembalseman mayat. Yang menarik di sini adalah dalam pengawetan ini lebah menggunakan bahan khusus yang disebut “propolis”. Propolis adalah suatu bahan istimewa karena sifatnya yang anti bakteri sehingga sangat baik digunakan sebagai pengawet.
Bagaimana lebah tahu bahan ini adalah yang terbaik sebagai pengawet, dan bagaimana mereka mampu menghasilkannya dalam tubuh mereka ?
Propolis adalah bahan yang hanya dapat dihasilkan dalam kondisi laboratorium dengan teknologi dan tingkat pengetahuan ilmu kimia yang cukup tinggi. Nyata bahwa lebah sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang ini, apalagi laboratorium dalam tubuhnya.
Lebih jauh lagi, lebah pekerja bertanggung jawab memeriksa sel–sel yang akan digunakan sang ratu untuk meletakkan telurnya. Selain itu, lebah pekerja juga bertugas mengumpulkan kotoran yang ada dalam sel-sel yang telah ditinggalkan oleh para larva yang telah lahir, serta membersihkan sel penyimpan makanan. Lebah–lebah tersebut juga mengatur kelembaban dan temperatur di dalam sarang, jika dibutuhkan, dengan kipasan angin melalui kepakan sayap mereka pada pintu masuk sarang.
Penting untuk diketahui bahwa seluruh tugas yang membutuhkan spesialisasi ini dilakukan oleh lebah pekerja berumur 3 hari yang bertanggung jawab dalam kebersihan.
Lebah pekerja menghabiskan waktunya setelah 3 hari pertama tersebut dengan merawat para larva. Saat mereka menjadi lebih dewasa, beberapa kelenjar sekresi dalam tubuh mereka mulai berfungsi; ini memungkinkan mereka untuk merawat larva. Seluruh tugas yang berhubungan dengan perawatan larva ini dikerjakan oleh lebah pekerja yamg berumur 3 sampai 10 hari. Mereka memberi makan sebagian larva dengan royal jelly, dan sebagian lagi dengan campuran madu-serbuk sari. Mahluk hidup yang baru lahir ini telah mengetahui tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan memiliki pengetahuan untuk mengerjakannya dengan cara yang sangat profesional.
Sang lebah berganti tugas saat ia tumbuh lebih dewasa. Ketika mencapai hari ke 10 dari masa hidupnya, kelenjar penghasil lilin dalam perut lebah pekerja mendadak telah matang sehingga ia mampu menghasilkan lilin. Pada saat itulah seekor lebah menjadi pekerja pembangun sel-sel penyimpan madu dengan menggunakan lilin.
Fenomena ini memunculkan banyak pertanyaan. Bagaimana mungkin seekor makhluk hidup yang baru saja lahir, dan, lebih dari itu, yang tidak memiliki kecerdasan dan pengetahuan ini benar-benar memahami seluruh tugas yang menjadi tanggung jawabnya? Bagaimana tubuh seekor hewan tiba–tiba dapat teradaptasikan untuk merawat dan memberi makan larva dengan berfungsinya beberapa kelenjar sekresi, padahal sesaat sebelumnya ia terprogram untuk melakukan tugas kebersihan? Bagaimana seekor lebah, yang 4 atau 5 hari sebelumnya adalah larva, dapat berpikir dan merencanakan segala tugasnya tersebut? Bagaimana tubuhnya dapat dengan tiba–tiba menghasilkan lilin dan berubah menjadi pekerja konstruksi? Padahal konstruksi bangunan ini didasarkan pada penghitungan rumit dan sangat tepat, yang tak akan mampu dilakukan oleh manusia sekalipun.
Tidak ada keraguan, tidaklah mungkin lebah itu sendiri yang melakukan perhitungan berdasarkan kecerdasannya sendiri. Begitulah, ini adalah bukti nyata bahwa setiap fase dalam hidupnya, lebah tunduk pada hikmah dan kekuasaan Penciptanya. Lebah menjalani setiap saat dalam hidupnya dengan ilham yang diberikan oleh Allah, Pencipta Yang Mahaperkasa.

Minggu, 12 Desember 2010

35 Menit Lebih Dekat Mengenal Allah Tuhan Semesta Alam





MENGENAL ALLAH [Ma’rifatullah]


Seseorang yang mengenal Allah Swt, pasti ia tahu akan tujuan hidupnya, tujuan mengapa ia diciptakan dan untuk apa ia berada diatas dunia ini. Oleh sebab itu ia tidak akan tertipu oleh kemilaunya dunia, tidak akan terperdaya oleh harta benda dunia. Sebaliknya seseorang yang tidak mengenal Allah, tentu ia akan terpedaya dan terpukau oleh indahnya dunia, yang pada gilirannya ia habiskan umurnya untuk mencari dunia, menikmatinya, layaknya seperti binatang saja.

Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. (Q.S. Al An'aam: 130)

Seseorang yang mengenal Allah, akan merasakan kehidupan yang lapang walau bagaimanapun keadaannya. Seandainya ia seorang miskin ia akan sabar, sebab ia takut bahwa di balik kehidupan fana ini ada kehidupan baqa (abadi), tempat kenikmatan, seandainya ia seorang kaya ia akan bersyukur, sebab harta yang ada padanya sekarang ini hanyalahtitipan Ilahi yang diamanatkan kepadanya.


JALAN UNTUK MENGENAL ALLAH

Ada dua jalan untuk mengenal Allah Swt, yaitu :
a. Mengenal Allah lewat akal
b. Mengenal Allah lewat memahami Asmaaul Husna. Dengan memahami asmaaul husna kita dapat mengetahui bagaimana sifat-sifat dari Allah Swt.



A. Mengenal Allah lewat akal

Akal adalah salah satu sarana untuk mengenal Allah. Fungsi Akal adalah untuk berpikir dan merenung. Seseorang yang memperhatikan ayat-ayat Al Qur’an akan menemukan, banyak sekali ayat-ayat Al Qur'an tersebut yang menggugah akal untuk berpikir dan merenung, sehingga sampai pada hakikat kebenaran yang tidak diragukan lagi.

"Dan Dia-lah Tuhanmu yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang Sesunggahnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. "(Q.S. Ar Ra’d: 3)

Allah sangat mencela orang-orang yang tidak mempergunakan
akalnya dan akan memasukkan mereka ke dalam neraka jahanam kelak.
Ayat-ayat Allah yang dapat kita saksikan ada dua macam :
1 . Ayat Allah yang ada di alam ini (ayat kauniyah)

2 . Ayat Allah yang ada di dalam Al Qur'an (ayat Qur'aniyah).



1. Ayat Kauniyah

Sesunguhnya banyak sekali fenomena-fenomena yang terdapat di mayapada ini, yang menunjukkan kebesaran Allah. Fenomena-fenomena yang ada itu diantaranya adalah sbb :

a. Fenomena terjadinya alam

Diantara sesuatu yang wajib diterima akal adalah bahwa setiap sesuatu yang ada, pasti ada yang mengadakan, begitu juga alam semesta ini, tentu ada yang menjadikannya. Firman Allah Swt

"Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri sendiri)? " (Q.S. Ath Thurr: 35)



b. Fenomena kehendak yang tinggi

Kalau anda memperhatikan alam ini, anda akan menemukan bahwa alam ini sangat tersusun dengan rapinya. Hal ini menunjukkan bahwa di sana pasti ada kehendak agung yang bersumber dari Sang Pencipta Yang Maha Pintar dan Bijaksana (67:3). Kita ambil beberapa contoh Seandainya matahari hanya memberikan panasnya kepada bumi sebanyak setengah dari panasnya sekarang, pastilah kita membeku karena kedinginan dan seandainya panasnya bertambah setengah, pastilah kita telah menjadi abu dari dahulu. Seandainya malam lebih panjang sepuluh kali dari malam sekarang, tentulah matahari pada musim panas akan membakar seluruh tanaman pada siang hari, dan pada malam hari seluruh tumbuh-tumbuhan membeku. Karena itu Allah mengingatkan dalam Al Qur'an:

"... Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang ? " (Q.S. Al Mulk: 3)



c. Fenomena Kehidupan

Bila anda perhatikan makhluk yang hidup di muka bumi anda akan menemukan berbagai macam jenis dan bentuknya, serta berbagai macam cara hidup dan berkembang biak. Semua itu menunjukkan bahwa di sana ada dzat yang menciptakan, membentuk, menentukan rizkinya dan meniupkan ruh kehidupan pada dirinya. Bagaimana pintarnya manusia, tentu dia tidak akan dapat membuat makhluk yang hidup dari sesuatu yang belum ada. Allah Swt menantang manusia untuk membuat seekor lalat, jika mereka mampu.



d. Fenomena petunjuk dan ilham

Ketika kita mempelejari alam semesta ini kita akan melihat suatu petunjuk yang sempurna, dari yang sekecil-kecilnya sampai yang sebesar-besarnya. Bagaimana kita memberikan argumentasi petunjuk ini..? Bagaimana ia bisa terwujud? Bagaimana ia bisa langgeng?
Sesunggunnya di situ ada jawaban yang diberikan akal, yaitu adanya dzat yang memberi hidayah (petunjuk). Sebagai contoh: seekor ayam betina ketika mengerami teturnya ia membolakbalikkan telurnya, agar zat makanan yang terdapat pada telur tersebut rata, dengan demikian telur tersebut dapat menetas. Secara ilmiah akhirnya diketahui, bahwa anak-anak ayam yang sedang diproses dalam telur itu mengalami pengendapan bahan makanan pada tubuhnya dibagian bawah. Jika telur tersebut tidak digerak-gerakkan niscaya zat makanan yang ada di dalam telur tersebut tidak merata, dengan demikian ia tidak menetas.
Siapa yang mengajarkan ayam untuk berbuat demikian...? Akal sehat akan berpendapat di sana pasti ada yang memberi hidayah (petunjuk), dan Al Qurian menerangkan bahwa dzat yang memberi hidayah itu adalah Allah Yang Menciptakan lalu memberi hidayah...
Sebagaimana dalam firman-Nya:

Musa berkata: "Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap bentuk kejadiannya, kemudian memberikannya petunjuk " (Q.S. Thaahaa: 50)



e. Fenomena pengabulan do'a

Kita sering mendengar seseorang yang ditimpa suatu musibah yang membuat hatinya hancur luluh, putus harapannya, lalu ia berdo'a menghadap Allah Swt, tiba-tiba musibah itu hilang, kebahagiaan pun kembali, dan datanglah kemudahan setelah kesusahan, siapa yang mengabulkan do’a...?
Sudah menjadi suatu yang logis, bila seseorang menghadapi bahaya pasti menghadap Allah dan berdo’a. Firman Allah:

"Dan apabila kamu ditimpa bahaya dilautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru, kecuali Dia, maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih. " (Q.S. Al Israa': 67)

Fenomena-fenomena yang menunjukkan atas adanya Allah sangat banyak sekali. Barang siapa yang menginginkan tambahan hendaklah membaca alam yang maha luas ini, dan memperhatikan penciptaan langit, bumi dan manusia, pastilah ia akan menemukan dalil dan bukti yang jelas akan adanya Allah Swt.



2. Ayat Qur'aniyah

Ayat-ayat Allah terdapat dalam Al Qur’an berupa ajaran-ajaran konsep hidup, peraturan yang lengkap adalah merupakan mu'jizat yang riil yang menunjukkan akan adanya Allah Swt. Mukjizat itu terdapat pada:
1. Keindahan penyampaiannya, ketinggian bahasanya, dan kerapian susunan ayat-ayatnya yang sampai sekarang tak satupun diantara manusia yang mampu dan sanggup menandinginya atau membuat walaupun satu ayat. Al Qur’an menantang siapa yang sanggup mendatanggan satu surat atau pun satu ayat yang semisalnya. (2:23, 10:38, 17:88)



2. Pemberitahuan Al Qur'an tentang hal ihwal umat yang lampau. Tentang hal ihwal kaum Aad, Tsamud, kaum Nabi Luth, tentang Maryam, Nabi Isa, dan lain sebagainya (9:70, 14:9, 50:12-14).
Semua itu datang lewat lisan seorang yang ummi tidak bisa membaca dan menulis, tidak pernah belajar kepada seorang guru, serta tidak hidup di tengah masyarakat berilmu atau dilingkungan ahli kitab. Semua ini menunjukkan bahwa Al Qurian datang dari Allah Swt



3. Pemberitahuan Al Qur'an tentan kejadian-kejadian yang akan datang yang teriadi, persis seperti yang dikatakan Al Qur'an :
a) Pemberitahuan Al Qur'an tentang kekalahan bangsa Persia atas bangsa Romawi (30:1-3).
b) Janji Allah kepada kaum muslimin untuk menjadikan mereka pemimpin (khalifah) di muka bumi sebagaimana umat sebelumnya (24:55). Dan janji Allah itu betul-betul terjadi. Pada masa Nabi Saw kaum muslimin telah menguasai jazirah Arab. Pada masa sahabat mereka telah menguasai sampai di Persia. Kemudian menguasai Romawi di Syam, Mesir, dan sekitarnya.
c) Janji Allah kepada kaum muslimin dengan kemenangan pada perang Badar (8:7).
d) Janji Allah kepada Rasulnya Saw bahwa ia akan memasuki Masjidil Haram (48:27)
e) Pemberitahuan Al Qur'an bahwa Abu Lahab akan mati dalam keadaan musyrik (111).
Semua hal tersebut di atas terjadi sebagaimana dikatakan dalam Al Qur'an Al Karim.



4. Penemuan llmiah, yang tidak mungkin akan ditemukan oleh seorang yang Ummi, yang tak pernah belejar, tidak bisa membaca dan menulis. Pemberitahuan Al Qur'an:
a) Mulanya bumi dan langit itu satu, kemudian bumi terpisah dari langit (21:30).
b) Asal kejadian manusia (22 5)
c) Sumber rasa adalah urat syaraf yang terletak di bawah kulit (4:56).
d) Hampa udara bila manusia semakin tinggi naik ke langit (6:125).
e) Tentang bumi ini bundar (39:5).
Ini sebagian penemuan-penemuan ilmiah yang tertera dalam Al Qur'an, yang dibuktikan kebenarannya oleh science den teknologi modern. Ini sebagai bukti kebenaran Al Qurian den bukti bahwa Al Qur'an terdiri dari Allah Swt.



5. Syari'at den peraturan yang terkandung dalam Al Qur'an ini bisa kita lihat dari beberapa segi:
a) KelengLapan peraturan tersebut (syumul). Tidak ada satu amal perbuatanpun dari yang sekecil-kecilnya sampai sebesar-besarnya kecuali Islam telah menerangkan hukum dan caranya (6:38 dan 16:89)
b) Kesesuaian di segala zaman den tempat. Sebab Al Qur'an diturunkan
sebagai petunjuk bagi seluruh manusia sampai hari kiamat (21:107,34:28,7:158).
c) Kekal sampai hari kiamat.
Syari’at Islam adalah syari'at yang kekal sampai hari kiamat (15:9)
Semua yang terdapat di atas berupa ayat-ayat Allah, baik yang terdapat dalam Al Qur'an (4:82) atau yang terdapat dalam alam semesta (41:53) ini menunjukkan keberadaan Allah Swt Yang Maha Pencipta, Maha Mengetahui, dan menunjukkan keberadaan Islam.



B. Mengenal Allah lewat
Asmaaul Husna

Cara kedua untuk mengenal Allah adalah dengan memahami Asma Allah yang baik (Asmaaul Husna). Dari nama-nama tersebut dikenal sifat-sifat yang dimiliki-Nya, yaitu:
1. Allah Sebagai Rabb. Diantara ciri-ciri khusus dari kerububiyahan-Nya adalah :
1 . Dia sebagai pencipta segala sesuatu (Q.S. 40:62,6:102)
2. Yang memberi rezeki (Q.S. 35:3, 11:6)
3. Yang memiliki (Q.S. 2:284)
4. Yang memberi manfaat dan mematikan (30:40)
5. Yang mengatur alam semesta ini.




II. Allah Sebagai Penguasa Raya (Q.S. 114 2). Diantara ciri khas yang dimiliki oleh Penguasa adalah
1. Dia sebagai Pelindung (Q.S. 5:55, 2:257)
2. Dia sebagai Penentu Hukum (Q.S. 6:57, 12:40, 6:114).
3. Yang hendak memerintah den melarang (Q.S. 7:54)
4. Yang menentukan Undang-undang/Peraturan (Q.S. 42:21)
5. Yang ditaati (Q.S. 3:132, 3:32)



III . Allah Sebagai Ilah (Q. S . 114:3)
Dia sebagai Zat Yang Wajib Disembah (Q.S. 20:4) Dengan mengenal sifat-sifat Allah Swt. Dan
Nama-nama-Nya yang Mulia (Asmaaul Husna) kita akan tahu, mengenal Allah Swt.



HAL HAL YANG MENGHALANGI MENGENAL ALLAH

Ada beberapa hal yang menghalangi seseorang mengenal Allah, diantaranya:
1. Bersandar kpd panca indra, hal ini bisa kita lihat kisah yang terjadi pada zaman Nabi Musa As:

"Dan (ingatlah) ketika kamu berkata: 'Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang', karena itu kamu disambar halilintar, sedang" kamu menyaksikan. " (Q.S. Al Baqarah: 55)

Mereka tidak beriman kepada Allah, dengan dalih tidak bisa melihat Allah, padahal banyak sesuatu yang tidak bisa mereka lihat, tapi mereka meyakini akan keberadaannya, seperti gaya gravitasi bumi, arus listrik, akal pikiran, dan sebagainya.
2. Kesombongan (Q.S. 7:1 46)
3. Lengah (Q.S. 21:1-3)
4. Bodoh (Q.S. 2:118)
5. Ragu-ragu (Q.S. 6:109, 110)
6. Taqlid (Q.S. 5:104, 43:23)


Senin, 06 Desember 2010

Al Quran Petunjuk Hidup :Seruan Kebenaran (Harun Yahya-Dr. Adnan Oktar) :

 AL QUR’AN PETUNJUK HIDUP





AYAT - AYAT AL - QURAN YANG MENYATAKAN KEMENANGAN AKAN NILAI-NILAI MORAL ISLAM


Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. ( Annur : 55)

Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci.(As-shaff:9)

Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. ( At-Taubah : 33 )

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat ( An-Nashr : 1-3 )

Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. ( As-Shaff : 13 )
Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap." Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.( Al-Israa : 81 )

Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat-umat sebelum kamu, ketika mereka berbuat kezaliman, padahal rasul-rasul mereka telah datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka sekali-kali tidak hendak beriman. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat dosa. Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi sesudah mereka, supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat. ( Yunus : 13-14 )

Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul, (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan. Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang, ( As-Shaffat : 171-173 )

Allah telah menetapkan: "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang." Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa ( Al Mujadilah : 21)

Karena itu janganlah sekali-kali kamu mengira Allah akan menyalahi janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya; sesungguhnya Allah Maha Perkasa, lagi mempunyai pembalasan ( Ibrahim : 47 )
Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. ( Al-Fath : 28 )

Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) kehadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku. Dan mereka memohon kemenangan (atas musuh-musuh mereka) dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala, ( Ibrahim : 14-15 )

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak).( Al-Fath : 1-3 )

Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat. ( Al-Fath : 27 )

Dan sungguh orang-orang kafir yang sebelum mereka (kafir Mekah) telah mengadakan tipu daya, tetapi semua tipu daya itu adalah dalam kekuasaan Allah. Dia mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap diri, dan orang-orang kafir akan mengetahui untuk siapa tempat kesudahan (yang baik) itu. ( Ar-R'ad : 42 )
Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali. ( As-Shu'ara : 227 )

Kemudian Kami selamatkan rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman, demikianlah menjadi kewajiban atas Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. ( Yunus : 103)

Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka. (Al-A'raf : 137 )

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.( At-Taubah : 32)

Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya." ( As-Shaff : 8 )
Dan Dia mewariskan kepada kamu tanah-tanah, rumah-rumah dan harta benda mereka, dan (begitu pula) tanah yang belum kamu injak. Dan adalah Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu. ( Al-Azhab : 27 )

Katakanlah: "Masing-masing (kita) menanti, maka nantikanlah oleh kamu sekalian! Maka kamu kelak akan mengetahui, siapa yang menempuh jalan yang lurus dan siapa yang telah mendapat petunjuk." ( Taahaa : 135 )

Dan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangan mereka, mereka tiada disentuh oleh azab (neraka dan tidak pula) mereka berduka cita. ( Az-Zumar : 61 )

Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya). ( Al-Anbiya : 18 )

Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya). ( Yunus : 82 )

(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. ( Al-Hajj : 41)

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. ( Ali Imran : 139 )
Menurut petunjuk dari ayat -ayat ini. Allah telah berjanji bahwa nilai-nilai moral Islam akan menang.  Dan banyak  orang mengira bahwa hal itu tidak akan terjadi pada abad ini. Muslim tidak akan pernah putus harapan kepada Allah. Allah memberitahukan kepada kita  tentang ayat-ayat ini , bahwa Muslim tidak akan pernah putus harapan kepada Allah.:
Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." ( Yusuf : 87 )
Muslim harus menaruh harapan mereka kepada Allah, bahwa Dia akan menjadikan nilai-nilai moral  Islam akan menang. Ketika nilai-nilai moral Islam menang, Dunia Islam akan mempunyai pemimpin. Dan pemimpin itu adalah Al-Mahdi (as) . Siapa pun yang mengatakan bahwa Imam Mahdi tidak akan muncul abad ini . maka ia telah bertentangan dengan semua ayat - ayat ini.
Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur, sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh ( Al-Anbiya : 105)