jalindo

Selasa, 30 Agustus 2011

Asmaul Husna dan Produktifitas Bisnis

Source: www.syafeiiantonio.com

Dalam Islam, asmaul husna adalah nama-nama
Allah SWT yang indah dan baik. Asma berarti
nama dan husna berarti yang baik atau yang
indah jadi Asmaul husna adalah nama-nama milik
Allah SWT yang baik lagi indah. Asmaul husna
adalah atribut milik Allah sekaligus merupakan
hak prerogatif-Nya. Sehingga mustahil ada
makhluk yang mampu “memiliki” atau
“melaksanakan” asmaul husna.
Hal ini didasari bahwa manusia sangat berbeda
dengan Allah dalam semua dimensi. Dia adalah
Khāliq sedangkan manusia adalah makhluk. Dia
memberi tanpa henti, manusia malah meminta
tanpa henti. Dia tidak pernah tidur dan tidak pula
mengantuk, manusia butuh tidur dan terkena
kantuk. Dia tidak dilahirkan dan tidak pula
melahirkan, manusia dilahirkan serta melahirkan
(bagi perempuan). Dia tidak pernah sakit dan
tidak mengeluh kesulitan, manusia sakit dan
berkeluh kesah. Dia Maha Kuasa, manusia sangat
lemah. Dia hidup dan tidak pernah mati,
sedangkan manusia hidup sejenak dan mati.
Meskipun demikian, karena kemurahan dan
kelembutan Allah SWT, manusia diberi
kesempatan untuk menjadikan asmaul husna
sebagai “tools” atau sarana dalam mendekatkan
diri kepada-Nya.
Sebagaimana di firman-Nya dalam QS. Al-Arāf
[7]: 180:
“Hanya milik Allah asmaul husna, maka
bermohonlah kepada-Nya dengan (menyebut)
nama-nama itu.”
Berdoa dengan Asma-Nya
Dalam prosesi berdoa, terdapat etika tersendiri
yang harus diperhatikan, termasuk saat memilih
kata-kata (kalimat) yang disampaikan. Tetapi,
selama kalimat permohonan tersebut (doa) tidak
mengandung unsur syirik (mempersekutukan
Allah) atau tujuan keburukan, seseorang boleh
berdoa menggunakan kalimat sendiri. Meskipun
demikian, berdoa dengan menyertakan ayat-ayat
Al-Quran, hadits Nabi Muhammad saw., atau
doanya para ulama, tetap jauh lebih utama
ketimbang berdoa dengan hanya menggunakan
kalimat sendiri.
Jika digambarkan dalam bentuk piramida maka
akan ada 4 bentuk redaksi doa:
1. Doa yang berasal dari ayat-ayat Al-Quran adalah
doa yang bersumber dari kitab suci, yang dijaga
kesucian dan kemuliaannya oleh Allah. Doa-doa
yang bersumber dari Al-Quran ini diajarkan
langsung oleh Allah SWT, dicontohkan oleh para
nabi dan rasul, serta orang-orang saleh.
2. Doa yang berasal dari hadits merupakan doa
yang langsung dicontohkan Rasulullah saw.
Keteladanan beliau dalam berdoa dan beribadah
patut dicontoh oleh kita sebagai umatnya.
3. Doa yang berasal dari ulama adalah doa yang
diajarkan ulama sebagai pewaris para nabi dan
rasul. Para ulama saleh adalah model yang patut
pula untuk diteladani.
4. Doa dengan menggunakan redaksi orang yang
berdoa itu sendiri sesuai dengan gejolak isi
hatinya.
Gambar 1. Piramida Doa
Dalam berdoa, asmaul husna adalah tools
(sarana) yang paling mudah, praktis dan lengkap
untuk mengundang divine intervention. Karena
berbeda dengan doa-doa lainnya, penyebutan
asmaul husna memiliki kelebihan dalam
mengundang “keterlibatan Allah” antara lain:
Asmaul husna adalah nama nama Allah yang
indah dan luhur seperti Ar-Rahmān ( Maha
Penyayang) Ar-Rahīm (Maha Pengasih). Allah
menyuruh kita untuk bermunajat kepada-Nya
menggunakan nama-nama-Nya yang indah dan
luhur.
Asmaul husna adalah cerminan dari sifat-sifat
Allah yang terpuji sepeti Asy-Syakūr (Maha
Berterimakasih), As-Shabūr (Maha Sabar) dan At-
Tawwāb (Maha Penerima Taubat). Dengan
menghayati asmaul husna, kita diminta untuk
belajar berakhlak mulia dan berperilaku luhur.
Asmaul husna mengandung nama dan sifat-sifat
Allah yang memberikan perlindungan seperti Al-
Qawiyy (Maha Kuat), Al-Matīn (Maha Kokoh) Al-
Jabbār (Maha Perkasa). Sehingga, siapa pun yang
ditolong-Nya pasti akan merasa tentram dan
terlindungi.
Asmaul husna juga memungkinkan semua hamba
untuk mengadukan dan menyampaikan keluh
kesah kepada Tuhannya karena Dia lah As-Samī
(Maha Mendengar), Al-Bashīr (Maha Melihat) dan
Al-Lathīf (Maha Lembut).
Asmaul husna juga mencakup sifat-sifat Allah
yang harus diteladani manusia meskipun dalam
dimensi yang berbeda. Allah bersifat Al-Alīm
(Maha Mengetahui) yang mengisyaratkan hamba-
Nya untuk terus menimba ilmu, menggali
informasi, membaca, dan rajin ke seminar serta
terus meningkatkan kompetensi. Allah bersifat
Al-Wāsi (Maha Luas) yang memberikan dorongan
kepada hamba-Nya untuk berpandangan luas,
berlapang dada dan tidak cepat menyerah karena
kesempatan dari Allah senantiasa terbentang
luas.

>>>

Optimalisasi Hidup Melalui Asmaul Husna
(Seri-2)

Allah menunjukkan “keberadaan” dan
“kedudukan”-Nya melalui sifat-sifat-Nya itu.
Tidak disangsikan lagi, dorongan, kekuatan,
adanya tempat untuk mengadu, jaminan,
dukungan, dan karakter-karakter Allah yang
mulia sangat diperlukan sebagai landasan sikap
dan mental bagi sukesnya perjuangan setiap
insan, baik secara individu, organisasi, maupun
masyarakat dan bangsa. Dengan demikian,
berlandaskan asmaul husna ini, minimal ada 5
(lima) hal yang dapat dilakukan: 1) Mengenal
Allah lebih dekat lagi melalui nama dan sifat-
sifat-Nya; 2) Memohon segala kebutuhan; 3)
Mengadukan semua kesedihan dan keluh kesah
kehidupan; 4) Meminta perlindungan dari segala
kekhawatiran dan bahaya; 5) Belajar untuk
berakhlak mulia dan meneladani-Nya, serta
berkarakter terpuji.
1. Mengenal Allah lebih dekat lagi melalui nama
dan sifat –sifat-Nya.
Allah secara kasat mata tidak bisa dilihat dan
tidak bisa diraba. Jalan satu-satunya untuk
mengenal Allah adalah dengan cara diberi tahu
oleh Allah siapa Dia. Allah memperkenalkan
siapa dirinya melalui asmā`-Nya dan melalui
serangkaian informasi yang diwahyukan kepada
Rasul-Nya. Allah SWT memperkenalkan diri-Nya
melalui seluruh ciptaan dan makhluk-Nya, yang
harus ditafakkuri dan ditadabburi oleh sang
makhluk.
Perhatikan firman Allah dalam QS. Thāhā [20]:
&ldquo ialah Allah, tidak ada Tuhan
melainkan Dia, Dia mempunyai asmaul husna
(nama-nama yang baik).
2. Memohon
Dengan Doa asmaul husna manusia dapat
memohonkan segala kebutuhan kepada Allah
karena dia adalah Al-Samī dan Al-Bashīr, Tuhan
Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat segala
kebutuhan hamba-Nya.
Firman-Nya dalam QS. Al-Arāf [7]: 180:
“Allah memiliki asmaul husna, maka
memohonlah kepada-Nya dengan (menyebut)
nama-nama yang baik itu…”
3. Mengadukan
Seorang hamba dapat mengadukan segala keluh
kesah dan penderitaan karena Dia begitu lembut
dengan sifatnya yang Al-Lathīf . Dia bersedia
mendengarkan keluh kesah kita karena Dia lah a
very good listener, Al-Samī (Yang Maha
Mendengar).
Allah berfirman dalam QS. Al-Isrā [17]: 110:
Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar
Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu
seru, Dia mempunyai asmaul husna (nama-nama
yang terbaik)….”.
4. Meminta perlindungan dari segala
kekhawatiran dan bahaya
Di atas itu, Dia juga Tuhan yang mampu
memberikan perlindungan penuh (full
protection) atas segala bahaya dan kezaliman
hamba hamba-Nya yang jahat, karena Dia lah
Allah Al-Qowiyy, Tuhan yang Maha Kuat, Al-
MatīnAl-Azīz Tuhan Yang Maha Perkasa dan Al-
Qahhār Tuhan yang mampu memaksakan
kehendaknya. Dia juga Dzat yang sangat senang
menolong hamba-Nya karena Dia lah Allah Al-
Waliyy (yang Maha Melindungi). Tuhan Yang
Maha Kokoh,
Firman Allah dalam QS. Al-Hasyr [59]: 24:
“Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan
di Bumi dan Dia lah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.”
5. Belajar dan meneladani
Tingkat tertinggi yang mampu dicapai oleh
seorang hamba terhadap Allah melalui asmaul
husna adalah belajar dari sifat-sifat-Nya yang
mulia dan berakhlak mulia serta meneladani
karakter-Nya yang terpuji. Diharapkan dari
proses belajar ini manusia akan sadar bahwa
dirinya bukanlah siapa-siapa di hadapan
Tuhannya Al-Khāliq (Yang Maha Pencipta), Al-
Bāri (yang Maha Mengadakan dari tidak ada) dan
Al-Mushawwir (yang Maha Membentuk reka).
Semua insan harus berlaku adil karena Tuhannya
Yang Maha Adil (Al- Adl). Manusia tidak boleh
cepat marah dan naik pitam karena Tuhannya
Yang Maha Sabar (Al-Shabūr). Manusia juga
harus berlaku lembut kepada sesama karena
Tuhan Yang Maha Lembut (al-Lathīf).

Minggu, 21 Agustus 2011

Membaca Fenomena Alam dengan Al Quran


LUBANG HITAM

H
ARUN YAHYA

Abad ke-20 menyaksikan banyak sekali penemuan baru tentang peristiwa alam di ruang angkasa. Salah satunya, yang belum lama ditemukan, adalah Black Hole [Lubang Hitam]. Ini terbentuk ketika sebuah bintang yang telah menghabiskan seluruh bahan bakarnya ambruk hancur ke dalam dirinya sendiri, dan akhirnya berubah menjadi sebuah lubang hitam dengan kerapatan tak hingga dan volume nol serta medan magnet yang amat kuat. Kita tidak mampu melihat lubang hitam dengan teropong terkuat sekalipun, sebab tarikan gravitasi lubang hitam tersebut sedemikian kuatnya sehingga cahaya tidak mampu melepaskan diri darinya. Namun, bintang yang runtuh seperti itu dapat diketahui dari dampak yang ditimbulkannya di wilayah sekelilingnya. Di surat Al Waaqi'ah, Allah mengarahkan perhatian pada masalah ini sebagaimana berikut, dengan bersumpah atas letak bintang-bintang:
Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui. (QS. Al Waaqi'ah, 56: 75-76)
Istilah "lubang hitam" pertama kali digunakan tahun 1969 oleh fisikawan Amerika John Wheeler. Awalnya, kita beranggapan bahwa kita dapat melihat semua bintang. Akan tetapi, belakangan diketahui bahwa ada bintang-bintang di ruang angkasa yang cahayanya tidak dapat kita lihat. Sebab, cahaya bintang-bintang yang runtuh ini lenyap. Cahaya tidak dapat meloloskan diri dari sebuah lubang hitam disebabkan lubang ini merupakan massa berkerapatan tinggi di dalam sebuah ruang yang kecil. Gravitasi raksasanya bahkan mampu menangkap partikel-partikel tercepat, seperti foton [partikel cahaya]. Misalnya, tahap akhir dari sebuah bintang biasa, yang berukuran tiga kali massa Matahari, berakhir setelah nyala apinya padam dan mengalami keruntuhannya sebagai sebuah lubang hitam bergaris tengah hanya 20 kilometer (12,5 mil)! Lubang hitam berwarna "hitam", yang berarti tertutup dari pengamatan langsung. Namun demikian, keberadaan lubang hitam ini diketahui secara tidak langsung, melalui daya hisap raksasa gaya gravitasinya terhadap benda-benda langit lainnya. Selain gambaran tentang Hari Perhitungan, ayat di bawah ini mungkin juga merujuk pada penemuan ilmiah tentang lubang hitam ini:
Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan (QS. Al Mursalaat, 77: 8)
Selain itu, bintang-bintang bermassa besar juga menyebabkan terbentuknya lekukan-lekukan yang dapat ditemukan di ruang angkasa. Namun, lubang hitam tidak hanya menimbulkan lekukan-lekukan di ruang angkasa tapi juga membuat lubang di dalamnya. Itulah mengapa bintang-bintang runtuh ini dikenal sebagai lubang hitam. Kenyataan ini mungkin dipaparkan di dalam ayat tentang bintang-bintang, dan ini adalah satu bahasan penting lain yang menunjukkan bahwa Al Qur'an adalah firman Allah:
Demi langit dan Ath Thaariq, tahukah kamu apakah Ath Thaariq? (yaitu) bintang yang cahayanya menembus. (QS. At Thaariq, 86: 1-3) 
PULSAR: BINTANG BERDENYUT
Demi langit dan Ath Thaariq, tahukah kamu apakah Ath Thaariq? (yaitu) bintang yang cahayanya menembus. (QS. At Thaariq, 86: 1-3)

Pulsar adalah sisa-sisa bintang padam yang memancarkan gelombang radio teramat kuat yang menyerupai denyut, dan yang berputar pada sumbunya sendiri dengan sangat cepat. Telah dihitung bahwa terdapat lebih dari 500 pulsar di galaksi Bima Sakti, yang di dalamnya terdapat Bumi kita.
Kata "Thaariq," nama surat ke-86, berasal dari akar kata "tharq," yang makna dasarnya adalah memukul dengan cukup keras untuk menimbulkan suara, atau menumbuk. Dengan mempertimbangkan arti yang mungkin dari kata tersebut, yakni "berdenyut/berdetak," "memukul keras," perhatian kita mungkin diarahkan oleh ayat ini pada sebuah kenyataan ilmiah penting. Sebelum menelaah keterangan ini, marilah kita lihat kata-kata selainnya yang digunakan dalam ayat ini untuk menggambarkan bintang-bintang ini. Istilah "ath-thaariqi" dalam ayat di atas berarti sebuah bintang yang menembus malam, yang menembus kegelapan, yang muncul di malam hari, yang menembus dan bergerak, yang berdenyut/berdetak, yang menumbuk, atau bintang terang. Selain itu, kata "wa" mengarahkan perhatian pada benda-benda yang digunakan sebagai sumpah – yakni, langit dan Ath Thaariq.
Melalui penelitian oleh Jocelyn Bell Burnell, di Universitas Cambridge pada tahun 1967, sinyal radio yang terpancar secara teratur ditemukan. Namun, hingga saat itu belumlah diketahui bahwa terdapat benda langit yang berkemungkinan menjadi sumber getaran atau denyut/detak teratur yang agak mirip pada jantung. Akan tetapi, pada tahun 1967, para pakar astronomi menyatakan bahwa, ketika materi menjadi semakin rapat di bagian inti karena perputarannya mengelilingi sumbunya sendiri, medan magnet bintang tersebut juga menjadi semakin kuat, sehingga memunculkan sebuah medan magnet pada kutub-kutubnya sebesar 1 triliun kali lebih kuat daripada yang dimiliki Bumi. Mereka lalu paham bahwa sebuah benda yang berputar sedemikian cepat dan dengan medan magnet yang sedemikian kuat memancarkan berkas-berkas sinar yang terdiri dari gelombang-gelombang radio yang sangat kuat berbentuk kerucut di setiap putarannya. Tak lama kemudian, diketahui juga bahwa sumber sinyal-sinyal ini adalah perputaran cepat dari bintang-bintang neutron. Bintang-bintang neutron yang baru ditemukan ini dikenal sebagai "pulsar." Bintang-bintang ini, yang berubah menjadi pulsar melalui ledakan supernova, tergolong yang memiliki massa terbesar, dan termasuk benda-benda yang paling terang dan yang bergerak paling cepat di ruang angkasa. Sejumlah pulsar berputar 600 kali per detik.1
Kata "pulsar" berasal dari kata kerja to pulse . Menurut kamus American Heritage Dictionary, kata tersebut berarti bergetar, berdenyut. Kamus Encarta Dictionary mengartikannya sebagai berdenyut dengan irama teratur, bergerak atau berdebar dengan irama teratur yang kuat. Lagi menurut Encarta Dictionary, kata " pulsate ", yang berasal dari akar yang sama, berarti mengembang dan menyusut dengan denyut teratur yang kuat.
Menyusul penemuan itu, diketahui kemudian bahwa peristiwa alam yang digambarkan dalam Al Qur'an sebagai "thaariq," yang berdenyut, memiliki kemiripan yang sangat dengan bintang-bintang neutron yang dikenal sebagai pulsar.
Bintang-bintang neutron terbentuk ketika inti dari bintang-bintang maharaksasa runtuh. Materi yang sangat termampatkan dan sangat padat itu, dalam bentuk bulatan yang berputar sangat cepat, menangkap dan memampatkan hampir seluruh bobot bintang dan medan magnetnya. Medan magnet amat kuat yang ditimbulkan oleh bintang-bintang neutron yang berputar sangat cepat ini telah dibuktikan sebagai penyebab terpancarnya gelombang-gelombang radio sangat kuat yang teramati di Bumi.
Di ayat ke-3 surat Ath Thaariq istilah "an najmu ats tsaaqibu," yang berarti yang menembus, yang bergerak, atau yang membuat lubang, mengisyaratkan bahwa Thaariq adalah sebuah bintang terang yang membuat lubang di kegelapan dan bergerak. Makna istilah "adraaka" dalam ungkapan "Tahukah kamu apakah Ath Thaariq itu?" merujuk pada pemahaman. Pulsar, yang terbentuk melalui pemampatan bintang yang besarnya beberapa kali ukuran Matahari, termasuk benda-benda langit yang sulit untuk dipahami. Pertanyaan pada ayat tersebut menegaskan betapa sulit memahami bintang berdenyut ini. (Wallaahu a'lam)
Sebagaimana telah dibahas, bintang-bintang yang dijelaskan sebagai Thaariq dalam Al Qur'an memiliki kemiripan dekat dengan pulsar yang dipaparkan di abad ke-20, dan mungkin mengungkapkan kepada kita tentang satu lagi keajaiban ilmiah Al Qur'an.
BINTANG SIRIUS (SYI'RA)

Bintang Sirius [Syi’ra] muncul di Surat An Najm (yang berarti "bintang"). Bintang ganda yang membentuk bintang Sirius ini saling mendekat dengan sumbu kedua bintang itu yang berbentuk busur setiap 49,9 tahun sekali. Peristiwa alam tentang bintang ini diisyaratkan dalam ayat ke-9 dan ke-49 dari Surat An Najm.
Ketika pengertian-pengertian tertentu yang disebutkan dalam Al Qur'an dikaji berdasarkan penemuan-penemuan ilmiah abad ke-21, kita akan mendapati diri kita tercerahkan dengan lebih banyak keajaiban Al Qur'an. Salah satunya adalah bintang Sirius (Syi'ra), yang disebut dalam surat An Najm ayat ke-49:
… dan bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi'ra (QS. An Najm, 53: 49)
Kenyataan bahwa kata Arab "syi'raa," yang merupakan padan kata bintang Sirius, muncul hanya di Surat An Najm (yang hanya berarti "bintang") ayat ke-49 secara khusus sangatlah menarik. Sebab, dengan mempertimbangkan ketidakteraturan dalam pergerakan bintang Sirius, yakni bintang paling terang di langit malam hari, sebagai titik awal, para ilmuwan menemukan bahwa ini adalah sebuah bintang ganda. Sirius sesungguhnya adalah sepasang dua bintang, yang dikenal sebagai Sirius A dan Sirius B. Yang lebih besar adalah Sirius A, yang juga lebih dekat ke Bumi dan bintang paling terang yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Tapi Sirus B tidak dapat dilihat tanpa teropong.
Bintang ganda Sirius beredar dengan lintasan berbentuk bulat telur mengelilingi satu sama lain. Masa edar Sirius A dan B mengelilingi titik pusat gravitasi mereka yang sama adalah 49,9 tahun. Angka ilmiah ini kini diterima secara bulat oleh jurusan astronomi di universitas Harvard, Ottawa dan Leicester.2 Keterangan ini dilaporkan dalam berbagai sumber sebagai berikut:
Sirius, bintang yang paling terang, sebenarnya adalah bintang kembar… Peredarannya berlangsung selama 49,9 tahun. 3
Sebagaimana diketahui, bintang Sirius-A dan Sirius-B beredar mengelilingi satu sama lain melintasi sebuah busur ganda setiap 49,9 tahun. 4
Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah garis edar ganda berbentuk busur dari dua bintang tersebut yang mengitari satu sama lain.
Namun, kenyataan ilmiah ini, yang ketelitiannya hanya dapat diketahui di akhir abad ke-20, secara menakjubkan telah diisyaratkan dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu. Ketika ayat ke-49 dan ke-9 dari surat An Najm dibaca secara bersama, keajaiban ini menjadi nyata:
dan bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi'ra (QS. An Najm, 53: 49)
maka jadilah dia dekat dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). (QS. An Najm, 53: 9)
Penjelasan dalam Surat An Najm ayat ke-9 tersebut mungkin pula menggambarkan bagaimana kedua bintang ini saling mendekat dalam peredaran mereka. (Wallaahu a'lam). Fakta ilmiah ini, yang tak seorang pun dapat memahami di masa pewahyuan Al Qur'an, sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur'an adalah firman Allah Yang Mahakuasa.


Daftar pustaka:
1. Double Pulsar Found," January 9, 2004; www.atnf.csiro.au/news/press/double_pulsar/
2. Leicester edu dept of Physics & astronomy; www.star.le.ac.uk/astrosoc/whatsup/stars.html; University of Ottowa;
    www.site.uottawa.ca:4321/astronomy/index.html#Sirius; Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics;
    http://cfa-www.harvard.edu/~hrs/ay45/Fall2002/ChapterIVPart2.pdf
3. "Exposes Astronomiques, La troisième loi de KEPLER;" http://www.astrosurf.com/eratosthene/HTML/exposetheoastro.htm
4. http://www.dharma.com.tr/dkm/article.php?sid=87

Minggu, 14 Agustus 2011

Dua waktu tidur yg dilarang RASULULLAH SAW

source: http://forum.vivanews.com





Diriwayatkan dari �utsman radhiallahu� anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahu� alaihi wassalam bersabda, tidur shubuh itu mencegah dari rezki (menjauhkan dari rezki). hadits ini dha�if jiddan lihat Dha�if at-Targhiib wa Tarhiib I/262 no. 1046

dan ada hadits yang lainnya yaitu

Hadits yang diriwayatkan dari Fathimah radhiallahu� anha, Rasululllah Shallallahu; alaihi wassalam melewati dan aku sedang tidur pagi kemudian beliau menjawil (menggerakkan badanku) dengan kakinya, kemudian berkata wahai anakku bangunlah, berusahalah mencari rezki Rabbmu dan janganlah kamu menjadi orang yang lalai karena sesungguhnya Allah Azza wa Jalla bersumpah memberikan rezki kepada manusian antara terbit fajar sampai munculnya matahari. (hadits Maudhu� (palsu). Lihat Dhaif at-Targhiib wa Tarhiib no. 1047 I/262)

Syaikh Abdul Bari Fathullah al-Hindi menasehati kita untuk bersungguh-sungguh mempergunakan waktu pagi dengan segala sesuatu yang bermanfaat khususnya muraja�ah ilm syar�I atau hafalan qur�an dan menjauhkan diri dari tidur pagi karena akan banyak sekali berkah yang terlewatkan dari waktu pagi tersebut.

Beliau memberikan nasehat yang sesuai dengan hadits Rasulullah Shallallahu� alahi wassallam yangshahih yaitu

�Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi harinya�

HR. Abu Dawud no. 2606, Tirmidzi no. 1212, Ibnu Majah no. 2236, shahihAt-Targhiib waTarhiib no, 1693

Dan hadits

�Diberikan barakah kepada ummatku di pagi harinya�

HR. Abu Dawud at-Thaayalisy dishahihkan Syaikh Alalbani dalam ShahihJami�ush Shaghir no. 2841

Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu �anhu : �Bahwasannya Rasulullah shallallaahu �alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isya� dan mengobrol setelahnya� (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).

Mayoritas hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum shalat isya�. Oleh sebab itu At-Tirmidzi (1/314) mengatakan : �Mayoritas ahli ilmu menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya� dan mengobrol setelahnya. Dan sebagian ulama� lainnya memberi keringanan dalam masalah ini. Abdullah bin Mubarak mengatakan : �Kebanyakan hadits-hadits Nabi melarangnya, sebagian ulama membolehkan tidur sebelum shalat isya� khusus di bulan Ramadlan saja.�

Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul-Baari (2/49) : �Di antara para ulama melihat adanya keringanan (yaitu) mengecualikan bila ada orang yang akan membangunkannya untuk shalat, atau diketahui dari kebiasaannya bahwa tidurnya tidak sampai melewatkan waktu shalat. Pendapat ini juga tepat, karena kita katakan bahwa alasan larangan tersebut adalah kekhawatiran terlewatnya waktu shalat.�

Senin, 01 Agustus 2011

Misteri Ka'bah menggegerkan NASA


Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.



Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”



Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.



Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.


Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.


Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.


Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda :

"Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam"