jalindo

Jumat, 14 Oktober 2011

Formula Membangun Personal Brand Anda


Oleh: Erry Ricardo Nurzal

Personal branding merupakan proses dimana anda dipandang sebagai sebuah brand (merek) oleh target market anda (Lair, Sullivan, dan Cheney, 2005). Istilah tersebut pertama kali digunakan dan didiskusikan dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Tom Peter pada tahun 1997.

Selain itu, Montoya (2009) menjelaskan bahwa personal branding adalah seni menarik lebih banyak klien dengan secara aktif membentuk persepsi publik. Montoya (2009) juga mengatakan bahwa anda dapat mengendalikan cara bagaimana anda dipersepsikan oleh target market yang anda layani. Oprah, Tiger dan Madonna menyadari bahwa jika mereka hanya mengandalkan bakat yang mereka miliki, maka mereka tidak akan sampai pada puncak karir mereka yang sekarang ini. Karena itu, mereka menciptakan dan mempromosikan personal brand yang unik. Sama seperti mereka, anda juga dapat melakukannya.
Personal brand sendiri menurut Montoya (2009) adalah image yang kuat dan jelas yang ada di benak klien anda mengenai diri anda sendiri. Tiga aspek penting dari personal brand tersebut adalah anda sendiri (you), janji (promise) dan hubungan (relationship).
Aspek pertama, personal brand adalah anda sendiri (you) yang dapat ditingkatkan dan diekspresikan dengan menggunakan metode komunikasi yang dirancang dengan baik. Personal brand anda dirancang untuk menyampaikan dua informasi penting kepada target market anda, yaitu:
1. Siapa diri anda?
2. Apa spesialisasi yang anda miliki?
Aspek kedua, personal brand adalah sebuah janji (promise). Personal brand mengatakan kepada target market anda apa yang mereka dapat harapkan ketika berhubungan dengan anda. Contoh yang sangat baik dari janji personal brand adalah Charles Schwab. Dulu ia adalah seorang profesional di bidang keuangan, namun sekarang ia adalah CEO dari salah satu perusahaan terbesar perdagangan perantara (brokerage houses). Personal brand-nya membawa janji yang sangat kuat. Ketika anda berinvestasi melalui perusahaannya, anda akan diperlakukan seolah-olah anda adalah orang kaya.
Aspek ketiga, personal brand adalah sebuah hubungan (relationship) yang mempunyai pengaruh atas klien anda. Atribut brand anda akan menentukan berapa banyak pengaruh yang anda miliki. Sebagai contoh, jika teman baik anda seorang tukang kayu mengatakan kepada anda bahwa anda perlu berhenti merokok dan menurunkan berat badan anda, anda mungkin akan mengejeknya. Namun, jika dokter pribadi anda mengatakan kepada anda hal yang sama, maka anda akan mempertimbangkannya secara lebih serius.
Jika digunakan sebagaimana mestinya dengan kreativitas, perencanaan dan konsisten, maka personal brand dapat membantu anda melakukan tiga hal, yaitu :
1. merubah nama anda menjadi sebuah produk yang berbeda dibandingkan pesaing anda.
2. menarik lebih banyak klien yang menguntungkan anda.
3. membantu anda mempertahankan klien utama anda sekalipun bisnis sedang lesu bagi setiap orang.
Saya telah mengamati bahwa anda tidak dapat unggul dengan mengatakan tentang bagaimana anda lebih baik dari pesaing anda dan anda tidak dapat mengharapkan orang-orang mendatangi anda dan memberikan uangnya kepada anda. Satu-satunya keunggulan yang dapat anda tonjolkan adalah diri anda sendiri. Karena itu, anda sebaiknya memfokuskan pada diri anda sendiri untuk mencapai target market anda dan membentuk bagaimana mereka berpikir tentang anda dan bagaimana mereka memandang anda. Itulah apa yang personal brand dapat lakukan untuk anda.
Personal branding dapat ditujukan untuk orang-orang yang menjalankan kegiatannya secara profesional seperti : penyedia layanan kesehatan (dokter, terapis), pengacara, penasehat keuangan, agen real estate, broker asuransi, arsitek, pelatih pribadi, pembicara, dan konsultan. Namun, kenyataannya, personal branding juga cocok bagi siapa saja yang menjalankan bisnis yang memberikan layanan secara pribadi seperti : penyedia makanan untuk pesta, perancang grafis, pemilik layanan periklanan, perancang busana, dan perancang interior. Bahkan mahasiswa pun perlu dan dapat melakukan personal branding. Jika anda adalah seorang bintang dari sebuah pertunjukkan, maka anda memerlukan personal brand yang sangat kuat.
Anda adalah bisnis anda sendiri. Klien memilih anda bukan karena anda memiliki kartu nama yang bagus atau kantor yang hebat, tetapi karena sesuatu yang membuat mereka percaya kepada anda dimana anda dapat memberikan sesuatu yang mereka anggap bernilai. Karena itu, pertumbuhan bisnis anda sepenuhnya bergantung pada anda sendiri.
Untuk membangun personal brand anda, saya memberikan sebuah formula yang dapat anda terapkan. Formula tersebut adalah
Powerful Personal Brand= Target Market + Specialization + Visibility + Customer Satisfaction
Dalam membangun personal brand anda, anda harus memfokuskan pada target market yang ingin anda layani. Target market adalah sekumpulan prospek dimana anda ingin memberikan layanan anda kepada mereka. Target market tersebut dapat didefinisikan dengan sejumlah cakupan karakteristik tertentu seperti: lokasi geografis, gaya hidup dan hobi, pendapatan, gender, pekerjaan, umur, dan lain sebagainya.
Specialization merupakan komponen penting dalam membangun brand anda. Anda tidak dapat membangunbrand yang efektif tanpa menjadi seorang spesialis. Kesalahan fatal bagi seorang pengusaha dan profesional adalah :
They are trying to be all things to all people.
Spesialis adalah orang di dunia ini yang menghasilkan lebih banyak uang. Jika anda seorang dokter gigi umum, maka anda dapat mencari nafkah dengan keahlian yang anda miliki tersebut. Namun, dokter gigi spesialis yang keahliannya merapikan gigi (orthodontist) dapat menghasilkan lebih banyak uang. Spesialis dapat mengenakan biaya yang lebih mahal untuk layanannya, bekerja dengan lebih sedikit klien, menghabiskan waktu yang lebih sedikit dalam melayani kliennya sambil meningkatkan pendapatannya per jam.
Selain itu, kunci kesuksesan anda di pasar adalah menjaga nama anda agar tetap hidup di benak target market anda. Hal tersebut merupakan makna dari visibility. Jika anda tidak nampak oleh target market anda, maka anda telah berhenti untuk exist (ada). Jika anda tidak melakukan berbagai usaha promosi, maka anda akan kehilangan klien anda karena mereka lupa dengan anda. Visibility merupakan dasar dari strategi bisnis jika anda ingin dikenal oleh target market anda. Visibility mulai dengan menempatkan pesan pemasaran anda di benak target market anda sesering mungkin.
Tambahan pula, dalam memberikan layanan anda, maka anda perlu memuaskan klien anda (customer satisfaction). Karena itu, anda perlu menempatkan layanan anda sebagai way of your life. Dalam era emosional ini, dalam memberikan layanan anda melalui spesialisasi yang anda miliki, maka anda harus memperhatikan kondisi emosional anda dan kondisi emosional klien anda. Karena itu, buatlah pelanggan anda selalu feel good, bahkan kalau bisa feel great.
* Erry Ricardo Nurzal, Peminat Masalah-Masalah Personal Brand. Alumni Writer Schoolen Cara Gampang Menulis Buku Best-Seller Batch VIII ini dapat dihubungi di dikaalvin@yahoo.com atau http://erryricardo.blogspot.com.

Service Excellence, Bagian dari Strategi Customer Intimacy | Vibizmanagement

Service Excellence, Bagian dari Strategi Customer Intimacy | Vibizmanagement

Sabtu, 08 Oktober 2011

Filosofi Ilmu Kepemimpinan Jawa : ETOS DAGANG JAWA


 





Drs Sujarmin MM, Direktur Perusda Percetakan Grafika Kab. Cilacap

Cilacap, Koran Transaksi.com –Banyak generasi muda sekarang tidak memahami budaya Jawa. Dalam era globalisasi sekarang ini bahasa Inggris boleh saja dipelajari, tetapi bahasa, budaya Jawa, dan filosofi Jawa tetap perlu didalami agar tidak hilang ditelan zaman.
Hal itu disampaiakn Drs Sujarmin MM, Diretur Perusda Percetakan Grafika Kabupaten Cilacap kepada Koran Transaksi, belum lama ini. “Ketika di benua Eropa rame dibicarkan tentang prinsip-prinsip dasar dalam ilmu kepemimpinan, seperti trilogi  ilmu kepimpinan (sense of belonging , sense of participate voluntrarily defend, sense of introspection), filosopi ilmu kepemimpinan itu sudah ada di Jawa,” ujar Sujarmin.
Menurut Sujarmin, orang-orang Eropa meniru filosofi Jawa yang sudah ada, yakni Tri Brata pada zaman Kerajaan  Mangkunegara I. Orang Jawa sudah mengenal ajaran itu beratus ratus tahun lamanya sebelum orang-orang Eropa menyebarkan trilogi, 3 dasar ilmu kepemimpinan,” jelasnya.
Filosofi Tri Brata sebagai prinsip dasar orang Jawa, kata Sujarmin,  harus rumongso melu handarbeni, wajib melu Hangrukebi, mulat sariro hangroso wani. Rumangsa melu handarbeni, artinya merasa ikut memiliki. Ajaran ini memberikan petunjuk bahwa dihubungkan dengan tugas negara, lembaga, dan lain-lain.
“Maka seyogianya kita merasa itu merupakan milik kita dalam arti positif, yaitu suatu semangat untuk sayang kepada yang kita miliki. Dengan demikian,   dalam melaksanakan tugas, kita akan lebih bersungguh-sungguh karena sadar bahwa yang kita lakukan untuk kepentingan kita sendiri dan lingkungan. Ajaran ini kalau dalam bahas Inggri dikenal dengan istilah sense of belonging,” ujar Sujarmin.
Wajib melu hangrukebiartinya wajib ikut membela. “Mengingat bahwa yang kita hadapi adalah milik kita, maka sebagai konsekunesinya kita wajib membela dan memeliharanya dengan secara suka rela tanpa diperintah atausense of participate voluntrarily defend,” tuturnya.
Mulat sariro hangroso waniartinya mawas diri, untuk kemudian berani bersikap. â€œSeseoarang yang bertindak seyogyanya melihat ke dalam dirinya dengan jujur, apakah yang akan di lakukan selaras antara pikiran . perkataan dan perbuatannya, berarti sense of introspection,” tegasnya.
Menjawab pertanyaan Koran Transaksi tentang kebenaran orang Jawa ahli bisnis, Sujarmin mengatakan bahwa pada zaman kerajaan Mangkunegara IV berkuasa, Mangkunegara adalah prototipe pemimpin Jawa yang memahami kearifan lokal dalam alam pikiran dan mengejawantahkannya dalam tindakan.
“Sebagai orang Jawa, ketajaman visinya diimbangi dengan kepedulian terhadap rakyat. Ia barangkali sosok yang layak merepresentasikan etika altruistik kelas priyayi.  Etika itu mengajarkan bahwa keberhasilan seseorang dalam hal kekuasaan, kepandaian, dan kekayaan tidak boleh dinikmati sendiri, melainkan juga dibagikan pada kerabat dekat dan lingkungan sekitar,” paparnya.
Dengan begitu, orang Jawa memang terkenal ahli stragei bisnis yang arif. Sujarmin mencontohkan bahwa dalam Serat Wedhatama, Mangkunegara IV banyak melukiskan konsep berusaha yang ideal dalam pandangan Jawa. Satu di antaranya, ia menekankan perlunya Asta Gina, yakni ajaran yang berisi delapan prinsip mendasar bagi pelaku dagang (bisnis) agar tak semata mengejar laba. Hakikat berusaha, dalam pandangan Mangkunegara IV, adalah meningkatkan etos dan sekaligus etika kerja.
Pertama, panggautan gelaring pambudi. Artinya, tiap usaha yang dijalankan harus digeluti secara maksimal. Kedua, rigen, yakni cerdas memilih jalan keluar bagi suatu masalah. Ketiga, gemi, yakni sikap hidup hemat dan mampu menabung keuntungan. Keempat, nastiti berarti kecermatan dan ketelitian mutlak dibutuhkan dalam bekerja untuk memperoleh hasil yang dikehendaki.
Kelima, weruh ing petungan. Artinya, seorang pebisnis harus punya kalkulasi untung-rugi yang matang. Keenam, taberi tatanya, jangan pernah malu bertanya pada para ahli atau pakar. Ketujuh, nyegah kayun pepinginan, jika ingin sukses lahir batin, seseorang harus menjauhi sikap hura-hura dan menahan diri dari segala hawa nafsu. Terakhir, kedelapan adalah nemen ing seja, yaitu ketetapan hati dan kebulatan tekad dalam berusaha.
Selain ajaran Asta Gina yang begitu monumental yang telah diakarkan oleh Mangkunegaran IV, dikenal juga banyak ajaran kearifan, di antaranya soal etos dagang orang jawa yang membawa kemakmuran serta kesejahteraan pada masa kepemimpinan Mangkunegara IV. Etos dagang yang nilai utamanya bukan pada banyaknya harta yang diperoleh, akan tetapi prosesnya yang harus benar menurut tradisi jawa dan agama. Etos lain adalah semangat menjaga kebersamaan dan sikap kekeluargaan.
“Mari Kita bersama sama memaknai ajaran dan budaya kita yang sudah tertanam beratus ratus tahun yang lalu. Jangan sampai budaya kita malah ditiru di negeri orang,   malah generasi kita nggak tahu sama sekali. Ini kan sangat meprihatinkan, mas? Padahal, masih banyak ajaran filosofi yang diajarkan  Mangkunegara yang bisa kita ambil untuk kejayaan negeri ini,  termasuk untuk kejayaan dan kemakmuran rakyat Cilacap,” pungkasnya| Rudi