jalindo

Minggu, 12 Desember 2010

35 Menit Lebih Dekat Mengenal Allah Tuhan Semesta Alam





MENGENAL ALLAH [Ma’rifatullah]


Seseorang yang mengenal Allah Swt, pasti ia tahu akan tujuan hidupnya, tujuan mengapa ia diciptakan dan untuk apa ia berada diatas dunia ini. Oleh sebab itu ia tidak akan tertipu oleh kemilaunya dunia, tidak akan terperdaya oleh harta benda dunia. Sebaliknya seseorang yang tidak mengenal Allah, tentu ia akan terpedaya dan terpukau oleh indahnya dunia, yang pada gilirannya ia habiskan umurnya untuk mencari dunia, menikmatinya, layaknya seperti binatang saja.

Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. (Q.S. Al An'aam: 130)

Seseorang yang mengenal Allah, akan merasakan kehidupan yang lapang walau bagaimanapun keadaannya. Seandainya ia seorang miskin ia akan sabar, sebab ia takut bahwa di balik kehidupan fana ini ada kehidupan baqa (abadi), tempat kenikmatan, seandainya ia seorang kaya ia akan bersyukur, sebab harta yang ada padanya sekarang ini hanyalahtitipan Ilahi yang diamanatkan kepadanya.


JALAN UNTUK MENGENAL ALLAH

Ada dua jalan untuk mengenal Allah Swt, yaitu :
a. Mengenal Allah lewat akal
b. Mengenal Allah lewat memahami Asmaaul Husna. Dengan memahami asmaaul husna kita dapat mengetahui bagaimana sifat-sifat dari Allah Swt.



A. Mengenal Allah lewat akal

Akal adalah salah satu sarana untuk mengenal Allah. Fungsi Akal adalah untuk berpikir dan merenung. Seseorang yang memperhatikan ayat-ayat Al Qur’an akan menemukan, banyak sekali ayat-ayat Al Qur'an tersebut yang menggugah akal untuk berpikir dan merenung, sehingga sampai pada hakikat kebenaran yang tidak diragukan lagi.

"Dan Dia-lah Tuhanmu yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang Sesunggahnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. "(Q.S. Ar Ra’d: 3)

Allah sangat mencela orang-orang yang tidak mempergunakan
akalnya dan akan memasukkan mereka ke dalam neraka jahanam kelak.
Ayat-ayat Allah yang dapat kita saksikan ada dua macam :
1 . Ayat Allah yang ada di alam ini (ayat kauniyah)

2 . Ayat Allah yang ada di dalam Al Qur'an (ayat Qur'aniyah).



1. Ayat Kauniyah

Sesunguhnya banyak sekali fenomena-fenomena yang terdapat di mayapada ini, yang menunjukkan kebesaran Allah. Fenomena-fenomena yang ada itu diantaranya adalah sbb :

a. Fenomena terjadinya alam

Diantara sesuatu yang wajib diterima akal adalah bahwa setiap sesuatu yang ada, pasti ada yang mengadakan, begitu juga alam semesta ini, tentu ada yang menjadikannya. Firman Allah Swt

"Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri sendiri)? " (Q.S. Ath Thurr: 35)



b. Fenomena kehendak yang tinggi

Kalau anda memperhatikan alam ini, anda akan menemukan bahwa alam ini sangat tersusun dengan rapinya. Hal ini menunjukkan bahwa di sana pasti ada kehendak agung yang bersumber dari Sang Pencipta Yang Maha Pintar dan Bijaksana (67:3). Kita ambil beberapa contoh Seandainya matahari hanya memberikan panasnya kepada bumi sebanyak setengah dari panasnya sekarang, pastilah kita membeku karena kedinginan dan seandainya panasnya bertambah setengah, pastilah kita telah menjadi abu dari dahulu. Seandainya malam lebih panjang sepuluh kali dari malam sekarang, tentulah matahari pada musim panas akan membakar seluruh tanaman pada siang hari, dan pada malam hari seluruh tumbuh-tumbuhan membeku. Karena itu Allah mengingatkan dalam Al Qur'an:

"... Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang ? " (Q.S. Al Mulk: 3)



c. Fenomena Kehidupan

Bila anda perhatikan makhluk yang hidup di muka bumi anda akan menemukan berbagai macam jenis dan bentuknya, serta berbagai macam cara hidup dan berkembang biak. Semua itu menunjukkan bahwa di sana ada dzat yang menciptakan, membentuk, menentukan rizkinya dan meniupkan ruh kehidupan pada dirinya. Bagaimana pintarnya manusia, tentu dia tidak akan dapat membuat makhluk yang hidup dari sesuatu yang belum ada. Allah Swt menantang manusia untuk membuat seekor lalat, jika mereka mampu.



d. Fenomena petunjuk dan ilham

Ketika kita mempelejari alam semesta ini kita akan melihat suatu petunjuk yang sempurna, dari yang sekecil-kecilnya sampai yang sebesar-besarnya. Bagaimana kita memberikan argumentasi petunjuk ini..? Bagaimana ia bisa terwujud? Bagaimana ia bisa langgeng?
Sesunggunnya di situ ada jawaban yang diberikan akal, yaitu adanya dzat yang memberi hidayah (petunjuk). Sebagai contoh: seekor ayam betina ketika mengerami teturnya ia membolakbalikkan telurnya, agar zat makanan yang terdapat pada telur tersebut rata, dengan demikian telur tersebut dapat menetas. Secara ilmiah akhirnya diketahui, bahwa anak-anak ayam yang sedang diproses dalam telur itu mengalami pengendapan bahan makanan pada tubuhnya dibagian bawah. Jika telur tersebut tidak digerak-gerakkan niscaya zat makanan yang ada di dalam telur tersebut tidak merata, dengan demikian ia tidak menetas.
Siapa yang mengajarkan ayam untuk berbuat demikian...? Akal sehat akan berpendapat di sana pasti ada yang memberi hidayah (petunjuk), dan Al Qurian menerangkan bahwa dzat yang memberi hidayah itu adalah Allah Yang Menciptakan lalu memberi hidayah...
Sebagaimana dalam firman-Nya:

Musa berkata: "Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap bentuk kejadiannya, kemudian memberikannya petunjuk " (Q.S. Thaahaa: 50)



e. Fenomena pengabulan do'a

Kita sering mendengar seseorang yang ditimpa suatu musibah yang membuat hatinya hancur luluh, putus harapannya, lalu ia berdo'a menghadap Allah Swt, tiba-tiba musibah itu hilang, kebahagiaan pun kembali, dan datanglah kemudahan setelah kesusahan, siapa yang mengabulkan do’a...?
Sudah menjadi suatu yang logis, bila seseorang menghadapi bahaya pasti menghadap Allah dan berdo’a. Firman Allah:

"Dan apabila kamu ditimpa bahaya dilautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru, kecuali Dia, maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih. " (Q.S. Al Israa': 67)

Fenomena-fenomena yang menunjukkan atas adanya Allah sangat banyak sekali. Barang siapa yang menginginkan tambahan hendaklah membaca alam yang maha luas ini, dan memperhatikan penciptaan langit, bumi dan manusia, pastilah ia akan menemukan dalil dan bukti yang jelas akan adanya Allah Swt.



2. Ayat Qur'aniyah

Ayat-ayat Allah terdapat dalam Al Qur’an berupa ajaran-ajaran konsep hidup, peraturan yang lengkap adalah merupakan mu'jizat yang riil yang menunjukkan akan adanya Allah Swt. Mukjizat itu terdapat pada:
1. Keindahan penyampaiannya, ketinggian bahasanya, dan kerapian susunan ayat-ayatnya yang sampai sekarang tak satupun diantara manusia yang mampu dan sanggup menandinginya atau membuat walaupun satu ayat. Al Qur’an menantang siapa yang sanggup mendatanggan satu surat atau pun satu ayat yang semisalnya. (2:23, 10:38, 17:88)



2. Pemberitahuan Al Qur'an tentang hal ihwal umat yang lampau. Tentang hal ihwal kaum Aad, Tsamud, kaum Nabi Luth, tentang Maryam, Nabi Isa, dan lain sebagainya (9:70, 14:9, 50:12-14).
Semua itu datang lewat lisan seorang yang ummi tidak bisa membaca dan menulis, tidak pernah belajar kepada seorang guru, serta tidak hidup di tengah masyarakat berilmu atau dilingkungan ahli kitab. Semua ini menunjukkan bahwa Al Qurian datang dari Allah Swt



3. Pemberitahuan Al Qur'an tentan kejadian-kejadian yang akan datang yang teriadi, persis seperti yang dikatakan Al Qur'an :
a) Pemberitahuan Al Qur'an tentang kekalahan bangsa Persia atas bangsa Romawi (30:1-3).
b) Janji Allah kepada kaum muslimin untuk menjadikan mereka pemimpin (khalifah) di muka bumi sebagaimana umat sebelumnya (24:55). Dan janji Allah itu betul-betul terjadi. Pada masa Nabi Saw kaum muslimin telah menguasai jazirah Arab. Pada masa sahabat mereka telah menguasai sampai di Persia. Kemudian menguasai Romawi di Syam, Mesir, dan sekitarnya.
c) Janji Allah kepada kaum muslimin dengan kemenangan pada perang Badar (8:7).
d) Janji Allah kepada Rasulnya Saw bahwa ia akan memasuki Masjidil Haram (48:27)
e) Pemberitahuan Al Qur'an bahwa Abu Lahab akan mati dalam keadaan musyrik (111).
Semua hal tersebut di atas terjadi sebagaimana dikatakan dalam Al Qur'an Al Karim.



4. Penemuan llmiah, yang tidak mungkin akan ditemukan oleh seorang yang Ummi, yang tak pernah belejar, tidak bisa membaca dan menulis. Pemberitahuan Al Qur'an:
a) Mulanya bumi dan langit itu satu, kemudian bumi terpisah dari langit (21:30).
b) Asal kejadian manusia (22 5)
c) Sumber rasa adalah urat syaraf yang terletak di bawah kulit (4:56).
d) Hampa udara bila manusia semakin tinggi naik ke langit (6:125).
e) Tentang bumi ini bundar (39:5).
Ini sebagian penemuan-penemuan ilmiah yang tertera dalam Al Qur'an, yang dibuktikan kebenarannya oleh science den teknologi modern. Ini sebagai bukti kebenaran Al Qurian den bukti bahwa Al Qur'an terdiri dari Allah Swt.



5. Syari'at den peraturan yang terkandung dalam Al Qur'an ini bisa kita lihat dari beberapa segi:
a) KelengLapan peraturan tersebut (syumul). Tidak ada satu amal perbuatanpun dari yang sekecil-kecilnya sampai sebesar-besarnya kecuali Islam telah menerangkan hukum dan caranya (6:38 dan 16:89)
b) Kesesuaian di segala zaman den tempat. Sebab Al Qur'an diturunkan
sebagai petunjuk bagi seluruh manusia sampai hari kiamat (21:107,34:28,7:158).
c) Kekal sampai hari kiamat.
Syari’at Islam adalah syari'at yang kekal sampai hari kiamat (15:9)
Semua yang terdapat di atas berupa ayat-ayat Allah, baik yang terdapat dalam Al Qur'an (4:82) atau yang terdapat dalam alam semesta (41:53) ini menunjukkan keberadaan Allah Swt Yang Maha Pencipta, Maha Mengetahui, dan menunjukkan keberadaan Islam.



B. Mengenal Allah lewat
Asmaaul Husna

Cara kedua untuk mengenal Allah adalah dengan memahami Asma Allah yang baik (Asmaaul Husna). Dari nama-nama tersebut dikenal sifat-sifat yang dimiliki-Nya, yaitu:
1. Allah Sebagai Rabb. Diantara ciri-ciri khusus dari kerububiyahan-Nya adalah :
1 . Dia sebagai pencipta segala sesuatu (Q.S. 40:62,6:102)
2. Yang memberi rezeki (Q.S. 35:3, 11:6)
3. Yang memiliki (Q.S. 2:284)
4. Yang memberi manfaat dan mematikan (30:40)
5. Yang mengatur alam semesta ini.




II. Allah Sebagai Penguasa Raya (Q.S. 114 2). Diantara ciri khas yang dimiliki oleh Penguasa adalah
1. Dia sebagai Pelindung (Q.S. 5:55, 2:257)
2. Dia sebagai Penentu Hukum (Q.S. 6:57, 12:40, 6:114).
3. Yang hendak memerintah den melarang (Q.S. 7:54)
4. Yang menentukan Undang-undang/Peraturan (Q.S. 42:21)
5. Yang ditaati (Q.S. 3:132, 3:32)



III . Allah Sebagai Ilah (Q. S . 114:3)
Dia sebagai Zat Yang Wajib Disembah (Q.S. 20:4) Dengan mengenal sifat-sifat Allah Swt. Dan
Nama-nama-Nya yang Mulia (Asmaaul Husna) kita akan tahu, mengenal Allah Swt.



HAL HAL YANG MENGHALANGI MENGENAL ALLAH

Ada beberapa hal yang menghalangi seseorang mengenal Allah, diantaranya:
1. Bersandar kpd panca indra, hal ini bisa kita lihat kisah yang terjadi pada zaman Nabi Musa As:

"Dan (ingatlah) ketika kamu berkata: 'Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang', karena itu kamu disambar halilintar, sedang" kamu menyaksikan. " (Q.S. Al Baqarah: 55)

Mereka tidak beriman kepada Allah, dengan dalih tidak bisa melihat Allah, padahal banyak sesuatu yang tidak bisa mereka lihat, tapi mereka meyakini akan keberadaannya, seperti gaya gravitasi bumi, arus listrik, akal pikiran, dan sebagainya.
2. Kesombongan (Q.S. 7:1 46)
3. Lengah (Q.S. 21:1-3)
4. Bodoh (Q.S. 2:118)
5. Ragu-ragu (Q.S. 6:109, 110)
6. Taqlid (Q.S. 5:104, 43:23)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar